Guru Motor Penggerak Pemutusan Mata Rantai Penyebaran Covid-19

Guru Motor Penggerak Pemutusan Mata Rantai Penyebaran Covid-19

Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agus Samsudin mengatakan guru memiliki kontribusi dan motor penggerak dalam pemutusan mata rantai penyebaran covid-19.

Terkait kontribusi tersebut, Agus menyebut guru berperan dalam mengedukasi peserta didik dan penekanan praktek nyata dalam penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes) covid-19. Menurutnya, disiplin prokes covid-19 menjadi langkah ampuh memutus mata rantai penyebaran virus.

Sebab sampai saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar ampuh menyembuhkan, adapun vaksin bukan sebagai obat melainkan sebatas usaha mengurangi dampaknya. Oleh karena itu guru memiliki peran penting dalam mengedukasi dan penekanan praktek taat prokes covid-19.

Dalam webinar yang diadakan oleh Risk Communication and Community Engagement (RCCE) MPKU pada, Rabu (2/3) Agus menyebut, sebenarnya perilaku sehat sduah diajarkan sejak dini bahkan sebelum covid-19, akan tetapi sudah banyak yang melupakan.

“Kebiasaan-kebiasaan yang telah kita lakukan selama ini termasuk di antaranya cuci tangan dan lain sebagainya itu adalah bagian yang sebenarnya sejak dahulu telah kita ajarkan,” tuturnya.

Melanjutkan budaya-budaya baik tersebut penting untuk dikuatkan melalui edukasi dan penekanan praktek yang bisa dilakukan oleh guru. Guru-guru bisa juga berperan sebagai motor penggerak untuk pandemi covid-19 segera turun dan terselesaikan dengan baik.

Agus mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini, menurutnya pandemi covid-19 ini tidak bisa diselesaikan dengan mengedepankan ego sektoral. Maka sosok guru menjadi bagian kuat yang bisa berkontribusi untuk menyelesaikan masalah pandemi covid-19.

Selain itu, diharapkan juga dengan segera turunnya status pandemi covid-19 ini proses belajar – mengajar bisa kembali dilakukan secara normal. Sebab Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak bisa disamakan atau tidak bisa menggantikan sepenuhnya dari model Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Kita menyadari bahwa pendidikan dengan online tidak sepenuhnya bisa menggantikan apa yang dilakukan secara offline, terutama terkait dengan perilaku, terutama terkait dengan mengasah perasaan anak-anak kita,” ungkapnya.

Sebab menurut Agus, pendidikan bukan hanya untuk menguatkan pada sisi pengetahuan semata tapi juga perbaikan hati juga sangat penting. Pada kesempatan ini ia juga mengajak kepada guru untuk segera melakukan vaksin booster.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/guru-motor-penggerak-pemutusan-mata-rantai-penyebaran-covid-19/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs